Peduli PAUD, Hesti Haris Diganjar Penghargaan Tingkat Nasional



Kamis, 13 November 2025 | 11:14:57 WIB



Hj. Hesti Saat Menerima Penghargaan
Hj. Hesti Saat Menerima Penghargaan

Jakarta, eNewsTimE.id - Komitmen kuat Hj. Hesti Haris dalam memajukan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akhirnya berbuah prestasi. Bunda PAUD Provinsi Jambi itu resmi menerima penghargaan bergengsi tingkat nasional kategori Bunda PAUD Peduli PAUD Tahun 2025. Penghargaan diserahkan pada Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 yang digelar Kemendikdasmen di The Sultan Hotel and Residence Jakarta, Rabu (13/11/25).

Dengan mengusung tema “Setahun Awal, Bekal Sepanjang Hayat”, acara ini menjadi titik pertemuan ratusan Bunda PAUD dari seluruh Indonesia. Mereka yang selama ini bekerja senyap di lapangan, mendapat ruang apresiasi atas dedikasi, ketekunan, dan inovasi dalam mendorong kualitas layanan PAUD di daerah masing-masing.

Penghargaan ini bukan sekadar simbol. Ia menjadi pengakuan nasional atas kepemimpinan Hj. Hesti Haris yang dikenal aktif menjangkau akar rumput — tidak berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi hadir langsung mendengarkan persoalan di lapangan, mendampingi lembaga PAUD, sekaligus menghadirkan solusi.

Di bawah kepemimpinannya, lahir berbagai program kolaboratif. Salah satunya adalah Penguatan Layanan PAUD Holistik Integratif, yang menggabungkan unsur pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, dan pengasuhan. Program ini menghubungkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, TP PKK, hingga lembaga masyarakat, agar anak-anak mendapatkan layanan terbaik sejak dini.

Hj. Hesti Haris juga menjadi motor penggerak kampanye nasional Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Ia mendorong masyarakat agar memahami bahwa PAUD bukan soal mengejar akademik, tetapi membangun karakter, kreativitas, dan kebahagiaan anak.

Lewat berbagai kegiatan lokakarya guru, forum Bunda PAUD kabupaten/kota, hingga Parenting Class di desa pesan ini terus disebarluaskan.

Yang membedakan Hj. Hesti Haris adalah konsistensinya turun ke desa-desa. Melalui gerakan Menyapa Desa, ia bahkan menjangkau komunitas Suku Anak Dalam (SAD). Di sana ia memotivasi guru PAUD, menyerahkan bantuan sarana belajar, sekaligus memastikan layanan PAUD menjangkau komunitas adat terpencil.

Dampaknya terlihat jelas: meningkatnya keikutsertaan masyarakat serta perluasan jangkauan layanan PAUD di daerah pedesaan.

“Penghargaan Ini untuk Kita Semua” Ujarnya. 

Usai menerima penghargaan, Hj. Hesti Haris menyampaikan rasa syukur sekaligus mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi memajukan PAUD di Jambi.

“Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, tetapi untuk seluruh Bunda PAUD, tenaga pendidik, dan masyarakat Jambi yang bekerja dengan hati demi masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Ia menegaskan, penghargaan tersebut menjadi motivasi baru untuk memperkuat komitmen menghadirkan PAUD yang inklusif, berkualitas, dan berfokus pada kebutuhan tumbuh kembang anak.

Ke depan, ia berencana memperluas kemitraan dengan dunia usaha, lembaga sosial, dan berbagai pihak agar lingkungan belajar anak semakin aman, sehat, dan menyenangkan.

Kegiatan apresiasi ini turut dihadiri Istri Wakil Presiden, Selvi Gibran Rakabuming, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, pejabat kementerian/lembaga, serta organisasi mitra seperti SERUNI Kabinet Merah Putih dan Dharma Wanita Persatuan.

Acara ini sekaligus mengapresiasi 42 Bunda PAUD dari berbagai daerah dalam beragam kategori.

Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa PAUD menjadi fokus penting pada program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya agenda peningkatan kualitas SDM melalui wajib belajar 13 tahun.

Ia menyoroti tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat: bangun pagi, berdoa atau beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, bersosialisasi, dan tidur awal dengan keluarga sebagai elemen pendukung utama.

Beragam inovasi daerah turut ditampilkan, termasuk Program Kuliah Gratis Guru PAUD, Germisu, dan TERASKU dari Kabupaten Tanah Tidung.

Program GPS JEMPOL dari Kabupaten Sarolangun, Jambi, dalam upaya mencegah putus sekolah sejak PAUD.

Meski APK PAUD usia 5–6 tahun telah mencapai 74,15 persen (BPS 2024), masih ada seperempat anak usia dini yang belum terjangkau layanan PAUD bermutu. Karenanya, pemerintah menyiapkan alokasi APBN 2026 sebesar Rp357,8 triliun untuk sektor pendidikan, termasuk Rp5,1 triliun untuk BOP PAUD.

Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 menjadi ruang penguatan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan keluarga untuk membangun fondasi pendidikan anak usia dini.

Fondasi yang kokoh, menurut para pemangku kebijakan, dimulai dari satu tahun prasekolah yang berkualitas dan di titik inilah, Bunda PAUD seperti Hj. Hesti Haris memainkan peran yang sangat menentukan.

 


Penulis: Iin Chandra
Editor: Akhmad S F
Sumber: eNewsTimE.id

Advertisement