Arie Suriyanto Aktivis Lingkungan Jambi

Krisis Sampah di Tanjab Timur, Saatnya Reaksi Nyata!

Posted on 2025-08-04 08:55:07 dibaca 241 kali

Oleh: Arie Suriyanto

Tanjabtim, eNewsTimE.id - Persoalan sampah di sejumlah wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terutama di kawasan pesisir seperti Nipah Panjang, sudah berada pada titik yang sangat memprihatinkan. Kondisi ini bukan hanya mencoreng wajah lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat, ekosistem sungai, serta aktivitas nelayan tradisional di wilayah pesisir.

Di sepanjang bantaran Sungai Berbak yang terkoneksi langsung dengan Sungai Batanghari, sampah rumah tangga, limbah plastik, hingga sisa dagangan pasar dengan mudahnya dibuang ke aliran sungai. Parahnya, enam anak sungai yang seharusnya berfungsi sebagai jalur air justru berubah menjadi lokasi pembuangan akhir sampah secara liar. Tanpa pengawasan dan tanpa solusi nyata, praktik ini terus berulang setiap hari, bahkan hingga malam hari, terutama oleh para pedagang dan warga sekitar.

Saya sendiri menyaksikan langsung, bagaimana tumpukan sampah pasar Nipah Panjang dibiarkan menggunung tanpa tempat penampungan yang layak. Saat air surut, sampah-sampah itu justru terjebak dan menumpuk di kolong-kolong rumah warga, memperparah pencemaran dan menimbulkan bau tak sedap yang menyelimuti lingkungan.

Akibatnya, bukan hanya estetika wilayah yang rusak. Nelayan yang menggunakan alat tangkap seperti sondong kerap mengeluhkan hasil tangkapan mereka yang tercampur dengan limbah plastik. Ini menjadi sinyal jelas bahwa kualitas perairan kita mengalami penurunan serius.

Pertanyaannya, siapa yang patut disalahkan? Menurut saya, ini bukan soal mencari kambing hitam. Ini soal kesadaran kolektif. Kesadaran bahwa membuang sampah sembarangan bukan hanya merusak lingkungan, tapi juga merampas masa depan anak cucu kita. 

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah sebenarnya sudah mengatur semuanya dengan cukup jelas. Tapi sayangnya, implementasinya belum maksimal — bahkan cenderung seremonial belaka.

Saya ingin mengingatkan bahwa program unggulan Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari, ST., yakni "Pesisir Indah", harus bisa merepresentasikan komitmen nyata terhadap penanganan masalah lingkungan, termasuk persoalan sampah dan abrasi pantai yang kian mengancam.

Terutama di wilayah strategis seperti pasar dan kawasan Ancol Nipah Panjang — yang menjadi titik keberangkatan wisatawan menuju Pulau Berhala — sudah seharusnya bersih dan tertata. Sayangnya, yang terlihat hari ini justru sebaliknya: kumuh, kotor, dan menyedihkan.

Kita menunggu reaksi dan langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Saatnya persoalan ini ditangani dengan serius, tidak lagi sekadar imbauan atau kegiatan musiman. Kita perlu sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, terintegrasi, dan melibatkan semua pihak — pemerintah, masyarakat, hingga pelaku usaha.

Saya akan terus menyuarakan isu ini, bukan karena saya suka mengkritik, tapi karena saya peduli. Karena saya yakin, kita semua tidak ingin pesisir Tanjabtim tenggelam dalam sampah dan diam di tengah krisis yang nyata.

 

Sumber: eNewsTimE.id /Atlktivis Linhkungan
beritajambi.co

Alamat: Jl. A. Yamin No. 141 Kec. Kotabaru Paal V

Telpon: 0741 - 23330

E-Mail: enewstime@gmail.com